Table of Contents
Apa itu Kekeruhan dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Kualitas Air?
Kekeruhan adalah kekeruhan atau kekaburan suatu cairan yang disebabkan oleh adanya partikel tersuspensi. Hal ini mempengaruhi kualitas air dengan mempersulit penglihatan di dalam air, mengurangi jumlah cahaya yang dapat menembus air, dan mempersulit organisme akuatik untuk mencari makanan. Kekeruhan juga dapat menurunkan jumlah oksigen di dalam air sehingga menyulitkan organisme air untuk bernapas. Tingkat kekeruhan yang tinggi juga dapat menyebabkan air menjadi asam sehingga dapat membahayakan kehidupan akuatik.
Memahami Pengukuran Kekeruhan: Yang Perlu Anda Ketahui
Pengukuran kekeruhan merupakan bagian penting dalam pengujian kualitas air. Ini membantu kita memahami kejernihan air dan jumlah partikel tersuspensi di dalamnya. Jika Anda penasaran dengan pengukuran kekeruhan, berikut yang perlu Anda ketahui!
Pertama, kekeruhan diukur dalam satuan kekeruhan nephelometric (NTU). Ini adalah satuan pengukuran yang menunjukkan jumlah cahaya yang dihamburkan oleh partikel tersuspensi di dalam air. Semakin tinggi NTU, semakin banyak partikel yang ada di dalam air.
Kedua, pengukuran kekeruhan dilakukan dengan menggunakan turbidimeter. Ini adalah perangkat yang menyinari air dan mengukur jumlah cahaya yang tersebar. Semakin banyak cahaya yang tersebar, semakin tinggi kekeruhannya.
Ketiga, pengukuran kekeruhan penting karena membantu kita memahami kejernihan air. Kekeruhan yang tinggi dapat menunjukkan adanya polutan yang dapat membahayakan kehidupan akuatik dan kesehatan manusia.
Terakhir, pengukuran kekeruhan merupakan bagian penting dalam pengujian kualitas air. Ini membantu kita memahami kejernihan air dan jumlah partikel tersuspensi di dalamnya. Informasi ini dapat digunakan untuk memastikan bahwa air kita aman dan bersih.
Metode Pengukuran | Spektrofotometri N,N-Diethyl-1,4-phenylenediamine (DPD) | |||
Model | PKB-7122 | PKB-7222 | PKB-7123 | PKB-7223 |
Saluran air masuk | Saluran tunggal | Saluran ganda | Saluran tunggal | Saluran ganda |
Rentang pengukuran | Total Klorin : (0,0 2,0)mg/L , dihitung sebagai Cl2 ; | Total Klorin : (0,5 10.0)mg/L , dihitung sebagai Cl2 ; | ||
pH 0-14 suhu 0-100 | ||||
Akurasi | Klorin bebas: 10% atau 0,05mg/L (mana yang lebih besar), dihitung sebagai Cl2; Total klorin: 110% atau 0,05mg/L (mana yang lebih besar), dihitung sebagai Cl2 | Klorin bebas: 10% atau 0,25mg/L (mana yang lebih besar), dihitung sebagai Cl2; Total klorin: 110% atau 0,25mg/L (mana yang lebih besar), dihitung sebagai Cl2 | ||
pH: 10.1pH Temp.: 10.5 | ||||
Siklus pengukuran | Klorin Gratis 2.5mnt | |||
Interval pengambilan sampel | Interval (1 999) menit dapat diatur ke nilai apa pun | |||
Siklus pemeliharaan | Direkomendasikan sebulan sekali (lihat bab pemeliharaan) | |||
Lingkungan | Ruang berventilasi dan kering tanpa getaran kuat; Suhu ruangan yang disarankan: (15 28) ; kelembaban relatif: 85% (tanpa kondensasi). | |||
persyaratan | ||||
Contoh aliran air | 200-400 mL/menit | |||
tekanan air masuk | 0.1-0.3 batang | |||
Kisaran suhu air masuk | 0-40 | |||
Catu daya | AC (100-240)V 50/60Hz | |||
Konsumsi | 120W | |||
Sambungan daya | Kabel daya 3 inti dengan steker dihubungkan ke soket listrik dengan kabel ground | |||
Keluaran data | RS232/RS485/ 4 20 mA | |||
Ukuran dimensi | T*L*D: 800*400*200 mm |
Pengukuran kekeruhan merupakan bagian penting dalam pengujian kualitas air. Dengan pengetahuan dan peralatan yang tepat, Anda dapat memastikan air Anda aman dan bersih. Jadi, jangan takut untuk mendalami pengukuran kekeruhan – ini lebih mudah dari yang Anda kira!